Advertisement
Advertisement
Tips Cara Merawat Anis Merah Bakalan Liar Biar Jinak Dan Gacor atau muda hutan yang baru di tangkap dari alamnya biasanya akan susah makan apalagi ngoceh,dan rentan dengan kematian atau stres, karena burung tersebut merasa kaget dan takut berhadapan atau bertemu dengan manusia, dan tentunya yang di harapkan bagi orang yang memelihara bisa menjadi anis merah yang jinak, gacor dan teler bagus.
Burung jinak adalah salah satu syarat burung bisa menjadi gacor,dan teler. Secara umum bahwa burung tersebut yang bebas dari tekanan yang ada di sekelilingnya, burung yang tidak takut lagi kepada makhluk hidup di sekitarnya terutama terhadap manusia. Mungkin bagi para penghobi burung anis merah yang sudah lama mendalaminya banyak yang paham dan mengerti dalam segi perawatannya, akan tetapi mungkin tidak bagi sebagian yang masih pemula. Bagaimana tip atau trik cara menjinakan/merawat anis merah bakalan liar hasil tangkapan hutan??
Berikut ini ada beberapa Tips Cara Biar Burung Tidak Menjadi Liar Atau Giras, yang mungkin berguna dan bisa anda terapkan:
1. Dalam proses mencari burung anis merah bakalan usahakan di dapat dari pengeful yang khusus anis merah bakalan hutan yang sudah berpengalaman, karena akan mengerti dan paham tetang katurangga anis merah yang jantan, dan yang pasti harus orang yang sudah kita kenal, atau juga membeli dengan mengajak rekan yang sudah mengerti tentang anis merah bakalan hutan. Sebab masalah anis merah bakalan dalam penjualan itu terkadang para penjual suka bermain curang dengan cara menjual anis merah bakalan mengaku jantan kepada pembeli tetapi yang sebenarnya betina.
2. Setelah kita dapatkan anis merah bakalan yang cocok dengan kriteria, kita lihat dulu apakah anis merah tersebut sudah makan voor atau belum, kita bisa melihat dari kotorannya, jika semua kotoran anis merah warnanya berwarna seperti tanah kecoklatan berarti hanya makan cacing, jika warnanya putih seperti tetesan tipe-x berarti sudah makan jangkrik atau kroto dan bila kotorannya sama dengan warna voor berarti burung tersebut sudah makan voor, apabila kotorannya menunjukan bahwa anis merah tersebut sama sekali belum makan voor maka kita coba memberikannya dulu yang diaduk dengan kroto dalam satu wadah, atau bisa juga voor di oplos dan diaduk dengan ulet hongkong, sampai kotorannya sudah terlihat seperti warna voor.
3. Masukan anis merah bakalan hutan tersebut ke dalam sangkar/kandang, dengan syarat untuk setiap jarak antara jari-jari kandang rapatnya kira-kira sekitar 3cm. Sebab bila jari-jari kandang kurang rapat maka akan mengalami luka pada bagian sekitar pangkal paruh dekat hidung, karena burung anis merah bakalan sifatnya masih liar mudah kelabakan, gerabak, dan mudah nabrak-nabrak.
4. Masukan spons tipis atau karpet yang diikat pada bagian dalam atas sangkar, atau bisa juga
ditempel pakai lakban hingga bagian atas rapat. Hal ini dilakukan agar anis merah bakalan hutan tersebut tidak menabrak kearah bagian atas sangkar.
5. untuk Sangkar mandi juga harus yang jari-jarinya atau jerujinya rapat, dan pada saat mandi usahakan pada bagian atas sangkar mandi ditutup dengan kain krodong. Untuk menghindari luka parah pada pangkal paruh akibat menabrak.
Pola merawat harian berdasarkan pengalaman para suhu, yaitu:
Proses pemberian Makanan
Beri banyak makanan extra fooding yaitu seperti: jangkrik, kroto dan cacing, dan juga vitamin tambahan yaitu pisang kepok dan pepaya. Untuk proses agar burung anis merah bakalan hutan cepat ngeriwik dan gacor, perbanyak diberikan tambahan kroto.
Proses penjinakan
1. Usahakan memandikan burung Secara ruitn dalam memandikan burung dengan cara memasukkannya dikaramba dengan waktu agak lama. Kalau dia nggak mau mandi sendiri, semprot
pakai semprotan sampai basah kuyup, tidak masalah dia kelabakan kesana-kemari saat disemprot sampai benar-benar basah kuyup hingga menggigil kedinginan dan nggak kelabakan lagi. Biarkan dulu dia di karamba, sampai bulu agak kering, tapi kalau Anda tergesa-gesa mau pergi, masukkan langsung ke sangkar juga nggak apa-apa, dan gantung di tempatnya, kalau sempat, lakukan “pemandian” itu pagi dan sore hari.
2. Pada saat burung basah kuyup, ada pembelajaran pada burung bahwa meskipun dia hanya bisa diam, kenyataannya kita (manusia) yang berlalu lalang di dekatnya, bukan merupakan ancaman. Proses penjinakan adalah proses pembelajaran domestikisasi.
3. Usahakan sangkar anis merah bakalan hutan tersebut tidak dikerodong agar dia sering melihat langsung manusia dan keadaan lingkungan yang banyak di lalui orang. bila perlu pada malam hari juga tidak pakai kerodong. Kemudian gantangkan sangkar tersebut setiap harinya di tempat-tempat yang banyak di lalui orang, agar dia dapat terbiasa melihat orang dan tidak takut dengan orang. Dan juga gantangkan ditempat yang tidak terlalu tinggi.
Kalau kita takut burung lecet-lecet saat itu dan tidak memaksakan proses pembelajaran, maka burung akan terlalu lama giras dan bisa-bisa giras sepanjang masa. Kalau ini yang terjadi, ketika burung selalu gerabakan saat dibawa-bawa, maka yang stress bukan hanya burungnya, tetapi juga kita yang punya burung yang selalu gerabakan.
Proses biar cepat ngeriwik
* Selain proses makanan dan penjinakan yang paling selanjutnya adalah proses membuat agar
burung anis merah bakalan hutan kita cepat ngeriwik. Dengan cara gantangkan di dekat tempat suara gemuruh misalkan suara keran air, suara air mancur, suara air hujan, atau juga suara orang riuh ramai seperti di pasar. Hal ini lah yang akan membuat burung merasa pendengarannya ramai dan tertutup oleh suara gaduh gemuruh, sehingga membuat anis merah merasa terpancing ingin ikut mengeluarkan suaranya, walaupun hanya ngeriwik saja, dari awal ngeriwik seperti ini lah burung tersebut akan terbiasa dan lama kelamaan akan meningkatkan volume ngeriwiknya sampai dengan tingkat kicau gacor yang kita harapkan.* Semua proses tersebut bisa berjalan cepat dan bisa juga bejalan sangat lama sampai hitungan bulanan atau tahunan, hal ini tergantung dari usia burung anis merah bakalan hutan tersebut. Apabila yang kita dapatkan anis merah bakalan liar/hutan yang tergolong masih muda yang diprediksi sekitar umur 6-10 bulan, ada kemungkinan proses ini akan cepat berjalan dengan lancar, karena anis merah liar bakalan muda hutan tersebut belum merasakan kawin di alamnya. Dan apabila anis merah liar bakalan hutan yang diperkirakan sudah cukup umur untuk kawin atau cukup tua, maka ada kemungkinan proses ini akan berjalan lama dan membutuhkan kesabaran yang kuat bagi perawatnya.
* Resiko ini dapat di jalani oleh para penghobi burung anis merah yang sabar, ulet, dan tekun dalam
merawatnya. Kepuasan dari merawat anis merah yang masih bakalan liar ini, karena akan
menghasilkan karakter burung yang sangat istimewa hal inilah yang membuat bangga bagi para penghobi anis merah, sebab bagi anis merah bakalan liar hutan setelah jinak, gacor, dan teler akan memiliki keistimewaan. Keistimewaan anis merah bakalan liar hutan antara lain adalah :
Suara
Dari segi suara biasanya akan memiliki suara volume yang lebih keras, dan tidak jarang juga jadi mengkristal, dan suara kicau rapat hampir tak ada henti bila sedang gacor, dalam satu nafas suara. Sebab terbiasa berkicau dihutan sahut menyahut dengan jarak jauh.
Teler
Biasanya telernya istimewa walaupun jenis gaya semi doyong, terutama dalam gaya doyongnya. Kebanyakan hampir semua anis merah bakalan liar hutan yang sudah jadi, teler dengan gaya berjalan bahkan berlari. Hal ini yang menambah keistimewaan burung tersebut, Sebab fisik dan tenaga burung anis bakalan liar hutan lebih kuat ketimbang burung di rawat dari anakan.
Mental tempur
Sangat Jelas mental tempur burung hutan pasti top, karna biasa tempur dengan sesama lawannya di hutan.
Itulah beberapa Tips Cara Merawat Anis Merah Bakalan Liar Biar Jinak Dan Gacor yang mungkin berguna dan bisa anda terapkan, jika mungkin masih ada tips lain yang lebih jitu dan lebih baik untuk
dilakukan jangan ragu untuk mencobanya. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca artikel ini . Simak terus miefbird untuk mendapatkan berbagai macam informasi penting seputar dunia burung dan perawatannya. ,,Sallam KicauMania,,
Advertisement