Tips Sukses Beternak Burung Jalak Putih

Advertisement
Advertisement
Jalak Putih (Sturnus melanopterus), adalah salah satu spesies dari sekian banyak spesies burung Jalak yang ada di Indonesia. Populasi burung Jalak Putih ini tersebar di pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok, dan Sumatra. Burung jalak putih termasuk jenis burung kicauan yang mempunyai kualitas suara yang sangat bagus dan tidak kalah baiknya dibanding Jalak Suren maupun Jalak Hitam, burung ini bisa juga menirukan suara jenis burung lain bahkan suara binatang seperti kucing, anjing dll (Cara Merawat Jalak Putih Gacor). Selain itu burung ini juga bisa dilatih untuk mengucapkan beberapa kata, walaupun tidak sepintar seperti burung Beo. Beberapa penggemar burung sering membanding-bandingkan keunggulan antara Jalak Putih dengan Jalak Suren.

Warna bulu yang indah dan cantik, dengan dominasi warna putih bersih dan ditambah sedikit warna hitam di bagian ujung sayap dan ujung ekornya. Sekilas burung Jalak Putih ini mirip dengan Jalak Bali. Seperti Jalak Bali, populasi burung Jalak Putih ini pun saat ini sedang berada diambang kepunahan, karena maraknya perburuan terhadap burung ini di alam. Keberadaan burung ini telah dilindungi oleh undang-undang, karena populasinya semakin sedikit. Namun bagi Anda kicaumania yang menyukai burung jenis ini, untuk bisa mendapatkan burung jalak putih Anda bisa membelinya melalui peternakan, karena bila Anda mencoba menangkapnya langsung di alam, bisa berdampak buruk terhadap kelestarian burung kicauan ini. Untuk harga burung jalak putih.(Harga Jalak Putih).

http://miefbird.blogspot.com/2016/08/tips-sukses-beternak-burung-jalak-putih.html
Tips Sukses Beternak Burung Jalak Putih

Untuk Burung Jalak Putih antara jantan dan betina sangat susah untuk dibedakan, hanya bila kita perhatikan dengan seksama, maka terdapat perbedaan pada burung jantan ukuran kepala lebih besar serta volume suaranya lebih keras dan lebih rajin berkicau (Membedakan Jalak Putih Jantan dan Betina). Di pulau Jawa burung ini nyaris tidak berkembang, untungnya di pulau Sumatra dan Kalimantan, burung Jalak Putih ini masih berkembang dengan baik. Hanya saja karena permintaan terhadap burung ini kebanyakan dari pulau Jawa, sehingga membuat penduduk setempat di Kalimantan maupun Sumatra jadi turut menangkap burung ini di habitatnya.

Jadi sayang, sampai saat ini belum banyak orang yang membidik usaha penangkaran (breeding), sehingga penangkapan di alam bebas masih berlangsung. Padahal usaha Penangkaran Jalak Putih bisa menjadi lahan bisnis yang prospektif. Nilai komersialnya lebih tinggi daripada jalak suren.

Memang, tak mudah untuk menangkar burung Jalak Putih ini. Proses perjodohannya membutuhkan waktu paling cepat tiga minggu. Meski sudah berjodoh, terkadang jalak putih tidak mau kawin. Kegagalan itu disebabkan birahi kedua induk belum cukup matang.

Kecenderungan betina yang lebih agresif tak direspon dengan baik oleh pejantan, sehingga betina lebih memegang kendali. Akibatnya, pejantan tidak bisa berbuat banyak untuk membuahi telurnya.

Faktor usia juga sangat berpengaruh dalam proses perkawinan. Idealnya, pejantan berumur dua tahun dan betina satu tahun. Saat itulah, kedua induk sudah memiliki kematangan birahi.

Faktor Pakan

Untuk memacu produktivitas, faktor pakan perlu diperhatikan. Peranan pakan sangat penting sebagai penyeimbang metabolisme dalam tubuh. Kroto dan jangkrik harus tercukupi selama proses produksi. Setiap induk membutuhkan sekitar 20 ekor jangkrik/hari, yang diberikan dua kali sehari. Apabila sejak dini dibiasakan mengkonsumsi kroto, maka sehari bisa diberikan empat sendok makan (siang hari). Tambahkan pisang untuk membantu memperlancar metabolisme pencernaan.

Penyesuaian lingkungan di luar dan dalam kandang juga berpengaruh. Sediakan kandang permanen yang nyaman dan aman bagi burung. Kehadiran orang dalam kandang di masa subur burung bahkan bisa menghambat produktivitas indukan.

Untuk menyiasatinya, buatlah kandang bersekat dan mudah dijangkau. Kandang bersekat ini memiliki ukuran 30 x 20 x 25 cm3, di mana bagian atas tertutup. Sedangkan bagian bawah terbuka, berfungsi sebagai pintu indukan.

Kandang yang terisolasi lebih dianjurkan, karena bisa memberi rasa nyaman kepada indukan selama proses pengeraman hingga penetasan telur. Apabila sarang terbuka dan aktivitas di dalam kandang mudah terpantau, maka tingkat kegagalannya makin tinggi.

Sebaiknya setiap 10 periode peneluran, posisi kandang diubah ke sisi lain, agar induk tetap bertelur dan kelangsungan hidup piyik tidak terancam. Jika posisinya sama, telur kerap dirusak atau dibuang induknya. Ini-lah yang selama ini jadi penyebab terbesar kegagalan penangkaran jalak putih.

Demikian Tips Sukses Beternak Burung Jalak Putih. Semoga Bermanfaat.

Advertisement